Kelainan atau Gangguan pada Sistem Peredaran Darah, Sistem Pencernaan, dan Sistem Pernapasan Manusia
Tubuh manusia dibekali sistem
tubuh yang luar biasa sempurna. Sistem tubuh tersebut menunjang berbagai
aktivitas manusia, mulai dari tidur, bangun, atau melakukan aktivitas lainnya. Sistem
tubuh ini tidak selamanya mampu bekerja dengan baik, disebabkan oleh adanya
kesalahan atau gangguan baik dari dalam tubuh itu sendiri maupun dari luar. Berikut
dipaparkan kelainan atau gangguan pada sistem peredaran
darah, sistem
pencernaan, dan sistem pernapasan.
A.
Kelainan atau gangguan pada sistem peredaran
darah
Beberapa kelainan sistem peredaran darah antara lain sebagai berikut.
1)
Anemia (kurang darah), merupakan kelainan dimana
kadar Hb atau jumlah eritrosit dalam tubuh berkurang.
2)
Varises, merupakan pelebaran pembuluh darah di
sekitar anus.
3)
Hemoroid (ambeien), merupakan pelebaran pembuluh
nadi karena endapan zat kapur.
4)
Arteriosklerosis, merupakan pengerasan pembuluh
nadi karena adanya endapan zat kapur.
5)
Atherosklerosis, merupakan pengerasan pembuluh
nadi karena adanya endapan lemak.
6)
Embolus, merupakan tersumbatnya pembuluh darah
karena benda yang bergerak.
7)
Trombus, merupakan tersumbatnya pembuluh darah
karena benda tidak bergerak.
8)
Hemofilia, merupakan kelainan darah dimana darah
sukar membeku yang bersifat genetis.
9)
Leukimia, merupakan bertambahnya jumlah leukosit
secara tak terkendali.
10)
Eritroblastosis fetalis, yaitu rusaknya
eritrosit janin/embrio akibat aglutinasi dari antibodi ibu, jika ibu
bergolongan darah Rh- dan embrio Rh+.
11)
Penyakit jantung koroner, merupakan penyempitan
arterikoronaria yang mengangkut oksigen ke jantung.
12)
Talasemia, yaitu berkurangnya kadar Hb atau
jumlah eritrosit dalam darah dikarenakan rusaknya gen pembentuk Hb yang
bersifat menurun.
B.
Gangguan dan Kelainan pada sistem pencernaan
Beberapa gangguan dan kelainan pada sistem pencernaan, yaitu sebagai
berikut.
1)
Diare, merupakan suatu keadaan dimana aliran
feses dari perut ke usus terlalu cepat sehingga defekasi menjadi lebih sering
dengan feses yang banyak mengandung air.
2)
Konstipasi (sembelit), terjadi jika kim masuk ke
usus dengan dangat lambat sehingga air sudah banyak diserap oleh usus, hal ini
menyebabkan feses menjadi keras dan kering.
3)
Peritonitis, merupakan infeksi pada selaput rongga
perut.
4)
Apendisitis, merupakan radang pada umbai cacing
(apendiks).
5)
Kolik, merupakan timbulnya rasa nyeri pada
lambung karena adanya salah cerna, misalnya karena makan terlalu banyak atau
pengaruh alkohol dan cabai.
6)
Ulkus, merupakan radang pada dinding lambung yang
disebabkan oleh produksi getah lambung (khususnya HCl) tinggi, sedangkan jumlah
makanan yang masuk sedikit.
7)
Parotitis, merupakan infeksi pada kelenjar
parotis.
8)
Xerostomia, merupakan suatu kondisi dimana
jumlah air liur yang dihasilkan sangat sedikit.
C.
Kelainan dan Gangguan pada Sistem Pernapasan
Berikut adalah kelainan yang dapat terjadi pada sistem pernapasan:
1)
Anemia, merupakan kekurangan darah. Maksudnya darah
kekurangan eritrosit, Hb, atau zat besi. Eritrosit, hemoglobin, dan zat besi berfungsi
penting untuk mengangkut oksigen, sehingga apabila kadarnya di dalam darah
sangat rendah maka pengangkutan oksigen manjadi terganggu.
2)
Asfiksi, merupakan gangguan pengangkutan oksigen
ke jaringan.
3)
Asma, adalah penyempitan pada saluran pernapasan
karena otot polos yang membentuk dinding saluran pernapasan mengalami kontraksi
secara terus menerus sehingga menyebabkan terjadinya gangguan pada pelebaran
saluran pernapasan.
4)
Sinusitis, adalah peradangan pada sebelah atas
rongga hidung (sinus paranasalis). Gejalanya berupa hidung tersumbat, ingut
berwarna kuning, hijau dan bau, serta timbulnya sakit di daerah sinus yang
mengalami peradangan tersebut.
5)
TBC, adalah adanya bintil-bintil kecil pada
alveolus yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bintil-bintil kecil pada elveolus ini
menyebabkan tersumbatnya proses difusi antara oksigen dengan karbondioksida.
6)
Emfisema, merupakan keadaan dimana alveolus
menjadi kaku, mengembang, dan terus-menerus terisi udara meskipun setelah terjadi
ekspirasi.
7)
Rinitis, adalah peradangan pada selaput lendir
hidung. Tanda-tanda terjadinya rinitis yaitu pembengkakan, vasodilatasi
(pelebaran pembuluh darah) selaput lendir, hidung tersumbat, serta gatal pada
hidung dan mata.
8)
Pneumonia, adalah peradangan pada dinding
alveolus karena adanya infeksi bakteri Diplococcus
pneumonia. Pada pneumonia, ruangan alveolus terisi oleh cairan limfa.
0 Response to "Kelainan atau Gangguan pada Sistem Peredaran Darah, Sistem Pencernaan, dan Sistem Pernapasan Manusia"
Post a Comment