Langkah-langkah Pembuatan Herbarium

Herbarium adalah sekumpulan tumbuhan yang diawetkan, diberi nama, disimpan dan diatur berdasarkan system klasifikasi dan dimanfaatkan dalam penelitian-penelitian botani. Herbarium dapat juga diartikan suatu gedung/bangunan tempat penyimpanan tumbuhan-tumbuhan diawetkan.
Langkah-langkah Pembuatan Herbarium
Herbarium terdiri dari dua jenis, yaitu herbarium kering (tumbuhan diawetkan dengan cara dikeringkan) dan herbarium basah (tumbuhan diawetkan dengan cara disimpan dalam cairan/larutan pengawet).

Tahap-tahap pembuatan herbarium kering adalah sebagai berikut:

1. Pengambilan dan pemilihan tumbuhan yang akan diawetkan

2. Pengeringan dan pengepresan

3. Pemberian bahan anti serangga/jamur

4. Pelekatan atau penempelan

5. Determinasi/identifikasi

6. Pemberian etiket atau label

7. Penataan dan penyimpanan herbarium

A. Pengambilan dan pemilihan yang akan diawetkan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengambil dan memilih tumbuhan yang akan digunakan sebagai spesimen herbarium adalah sebagai berikut:

1. Apabila tumbuhan berbentuk herba kecil, maka diupayakan tumbuhan diambil lengkap dengan bagian akar, batang dan daun serta bunganya kalau mungkin dengan buah dan bijinya.

2. Apabila tumbuhan berbentuk perdu atau pohon atau sejenisnya yang memiliki ukuran besar, maka diupayakan diambil bagian ranting atau dahan yang lengkap dengan daun, bunga dan buahnya.

3. Apabila tumbuhan berbentuk parasite, maka selain dipilih tumbuhan yang lengkap dengan bagian-bagiannya, bagian tumbuhan inangnya harus pula disertakan.

4. Tumbuhan yang telah diambil, selanjutnya masing-masing diberi label dengan ditulisi keterangan secukupnya seperti nomor koleksi, tanggal pengambilan, lokasi pengambilan, ketinggian tempat, nama daerah/jenis, dll.

5. Bagi tumbuhan yang mudah lepas daunnya menjelang kering, sebaiknya direndam dahulu dalam alcohol 95% sehari semalam atau dicelupkan sebentar dalam air mendidih.

6. Panjang tumbuhan yang akan dijadikan specimen herbarium kurang lebih 30 cm.

7. Apabila lokasi pengambilan memiliki jarak yang jauh dan menggunakan waktu yang lama, supaya tumbuhan tidak rusak di perjalanan, maka tumbuhan diletakkan diantara kertas pengisap/Koran dengan posisi diatur sedemikian rupa, dan dibawa didalam kaleng Schweinfurth (32 x 32 x 50 cm) atau kantung plastik atau wadah lainnya yang berisi alcohol dan ditutup rapat.

B. Pengeringan dan pengepresan

Tumbuhan yang telah diambil, selanjutnya dikeringkan dan di pres. Pengeringan bias dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Tumbuhan ditempatkan diantara kertas pengisap/Koran, dengan posisi tumbuhan diatur sedemikian rupa, dan letak daun ada yang menampakkan permukaan atasnya da nada yang menampakkan permukaan bawahnya.

2. Selanjutnya tumbuhan-tumbuhan tersebut siletakkan diantara dua sasag penjepit dan diikat erat lalu diberi pemberat agar cairan pada tumbuhan tersebut keluar dan meresap pada kertas pengisap. Setiap hari kertas pengisap yang basah diganti dengan kertas pengisap yang kering, begitu seterusnya hingga tumbuhan kering. Sasag penjepit dapat dibuat dari bambu yang dianyam dengan ukuran 50 x 40 cm.

3. Bagi tumbuhan yang memiliki batang atau akar yang tebal, sebelum dipres harus dibelah dulu untuk mempercepat pengeringan, dan diberi alcohol untuk menghindari tumbuhnya jamur.

C. Pemberian bahan anti serangga/jamur

Tumbuhan yang telah kering, agar terhindar dari kerusakan oleh serangga, jamur dan makhluk perusak lainnya, dapat diberikan bermacam-macam perlakuan misalnya diadakan fumigasi (perlakuan dengan gas beracun) setiap selang waktu tertentu, diberi campuran tepung naftalin/kamper dengan belerang, atau juga dicelupkan ke dalam larutan sublimat dalam alcohol (HgCl2; 50 g/L) selama 15 menit.

D. Pelekatan dan penempelan

Tumbuhan yang telah kering dan telah diberi perlakuan anti serangga atau makhluk perusak lainnya, selanjutnya ditempelkan pada kertas manila putih dengan ukuran 28 x 43 cm. penempelan dapat dilakukan menggunakan lem, atau diikat dengan benang. Kalau ada bagian lain yang lepas misalnya bunga, buah atu bijinya, maka bagian yang lepas tersebut dimasukkan ke dalam amplop kecil kemudian amplop tersebut ditempelkan pada kertas herbarium, penempelan yang baik adalah yang tidak permanen dan tidak kaku, artinya masih dimungkinkan dapat diamati dengan membolak-balikkan tumbuhan.

E. Determinasi/Identifikasi

Tumbuhan tersebut selanjutnya diidentifikasi/dideterminasi untuk menentukan nama ilmiah/takson tumbuhan tersebut.

F. Pemberian etiket atau label

Tumbuhan yang telah ditempel pada kertas herbarium, selanjutnya diberi etiket atau label. Pada etiket atau label biasanya berisi nomor koleksi, nama kolektor, tanggal koleksi, nama familia/suku, nama genus/marga, nama spesies/jenis, nama determinator (orang yang mendeterminasi), tanggal determinasi, nama daerah tumbuhan, lokasi pengambilan, ketinggian tempat, dan ciri-ciri khas tumbuhan tersebut.

G. Penataan dan penyimpanan herbarium

Specimen herbarium yang telah lengkap, selanjutnya ditata/disusun sedemikian rupa dalam ruangan herbarium, misalnya dengan system katalog lalu disimpan dalam kotak-kotak herbarium yang dikelompokkan dalam kelompoknya masing-masing.

Post a Comment for "Langkah-langkah Pembuatan Herbarium"