Pengertian Enzim, Komponen, Macam-macam, dan Sifat-sifatnya

pengertian enzim, komponen enzim, macam enzim, sifat enzim

Berbicara tentang enzim, bukan merupakan hal yang asing karena terkadang suka disebut-sebut juga falam kehidupan sehari-hari. Namun, tak banyak yang tahu apa sebenarnya enzim itu. 

Jika kita mengunyah nasi, maka cobalah kamu mengunyahnya agak lama misalnya sebanyak 30 kali. Apa yang kamu rasakan? tentunya kamu akan merasakan sensai rasa manis dari nasi yang dikunyah itu. Mengapa hal itu terjadi dan apa yang menyebabkanya? Sebenarnya di dalam mulut, terjadi mencernaan secara kimiawi oleh enzim amilase (ptialin) yang bekerja menguraikan amilum menjadi maltosa yang rasaya manis. Tahukah Anda apa sebenarnya enzim itu?

Pengertian Enzim

Enzim (bahasa Yunani, en = dalam, zyme = ragi) merupakan senyawa protein yang  diproduksi oleh sel-sel makhluk hidup dan berfungsi sebagai biokatalisator. Peningkatan laju reaksi yang terjadi paling kecil adalah 106 kali dibandingkan jika tidak dikatalisis.

Zat yang dipengaruhi oleh enzim disebut substrat, sedangkan hasil reaksinya disebut produk. Nama enzim pada umumnya sesuai dengan nama substratnya dan diberi akhiran –ase. Contohnya, lipase (mengubah lipid), selulase (menguraikan selulosa), dan heksokinase (mengbah heksosa). Keseluruhan proses dengan nama  enzimnya dapat ditulis sebagai berikut.

Klasifikasi Enzim

Berdasarkan tempat bekerjanya, enzim dapat dibedakan dua macam, yaitu sebagai berikut.

1. Enzim intraseluler adalah enzim yang bekerja di dalam sel, contohnya katalase. Enzim katalase mampu menguraikan senyawa hidrogen piroksida (H2O2) yang merupakan racun bagi sel-sel tubuh menjadi senyawa H2O dan O2 yang dapat dimanfaatkan kembali oleh tubuh. H2O2 merupakan produk sisa dari reaksi transpor pada respirasi aerob yang setiap saat dapat terbentuk. Pada hewan dan manusia, katalase banyak ditemukan dalam sel-sel hati, jantung, ginjal, susum tulang, membran mukosa, dan darah. Sementara itu, pada sel tumbuhan, katalase bnayak ditemukan pada sel umbi ketang, kecambah, dan pucuk daun.

2. Enzim ekstraseluler adalah enzim yang bekerja di luar sel. Contohnya enzim-enzim pencernaan (pepsin, renin, atau lipase yang disekresikan oleh lambung). Enzim ekstraseluler tersebut mempengaruhi bahan makanan di dalm rongga organ pencernaan, dengan kata lain terjadi di luar sel-sel.


Bedasarkan tipe reaksi yang dikatalisis, enzim dapat dibagi enam kelompok, yaitu sebagai berikut.

1. Oksidoreduktase, yaitu mengatalisis reaksi oksidasi dan reduksi.

2. Transferase, yaitu enzim mengatalisis pemindahan gugus seperti glikosil, metil, atau fosforil.

3. Hidrolase, mengatalisis pemutusan hidrolitik C – C ,C – O  ,C – N ,  atau ikatan lainya.

4. Liase, mengatalisis pemutusan C – C ,C – O , C – N , atau ikatan lain dengan eliminasi atom yang menghasilkan ikatan rangkap.

5. Isomerase, mengatalisis perubahan geometrik atau struktural dalam satu molekul.

6. Ligase, mengatalitis penyatua dua molekul yang dikaitkan dengan hidrolisis ATP.


Komponen Penyusun Enzim

Enzim yang lengkap tersusun atas senyawa protein dan nonprotein. Komponen protein tersebut disebut apoenzim. Apoenzin bersifat labil (mudah berubah) dan dipengaruhi oeh suhu dan pH. Bagian nonprotein disebut gugus prostetik. Gugus prostetik tersebut bisa berupa ion anorganik maupun senyawa organik kompleks. Gugus prostetik dari ion anorganik disebut kofaktor, seperti natrium (Na), kalsium (Ca), kalium (K), dan klor (Cl). Atom logam juga dapat dijadikan sebagai kofaktor, misalnya seng (Zn), besi (Fe), tembaga (Cu) dan magnesium (Mg). Kofaktor berfungsi sebagai katalis yang dapat meningkatkan fungsi enzim, misalnya enzim pliatin dalam air ludah (saliva) akan bekerja lebih baik jika terdapat ion klorida (CI) dan kalsium (Ca). Adapun enzim yang terikat dengan kofaktor dinamakan dengan holoenzim.

Sedangkan gugus prostetik dari senyawa organik kompleks dinamakan koenzim, misalnya vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), B5 (asam pantotenat), B6 (piridoksin), B11 (asam folat), B12 (kobalamin), vitamin H (biotin), koenzim A, NAD+ (nicotinamide adenine dinucliotide), FMN (flavin mononucleotide), dan FAD+ (flavin adenine dinucleotide). Koenzim berfungsi untuk memindahkan gugus kimia, atom, atau elektron dari suatu enzim ke enzin lainnya. Diagram hubungan komponen penyusun enzim adalah sebagai berikut.



Sifat-sifat Enzim

Enzim memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

1. Enzim memiliki sifat seperti protein lainnya, yaitu menggumpal ketika dipanaskan. Suhu yang panas akan mengubah struktur dan bentuk sisi aktif enzim. Pada umumnya, enzim akan rusak pada suhu di atas 50o C. Rusaknya enzim karena panas disebut denaturasi.

2. Enzim bekerja secara spesifik. Enzim hanya bekerja pada substrat tertentu. Contohnya, enzim ptialin di dalam mulut hanya akan memengaruhi karbohidrat, meskipun di dalam mulut terdapat protein dan lemak.

3. Enzim berfungsi sebagai katalis yang akan mempercepat terjadinya reaksi dengan cara menurunkan energi aktivitasi (EA).

4. Enzim dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak ikut beraksi. Namun, enzim dapat rusak sehingga harus diganti.

5. Enzim diperlukan dalam jumlah yang sedikit. Enzim idak ikut bereaksi sehingga dapat bekerja berulang kali. Selama enzim tersebut tidak rusak, tidak perlu diganti.

6. Pada umumnya, dapat bekerja bolak-balik atau dua arah (reversible). Artinya enzim dapat menguraikan suatu senyawa dan juga dapat menyusun senyawa itu kembali. Contohnya, maltase yang mempengaruhi maltosa. Jika terdapat maltosa lebih banyak daripada glukosa, reaksi berlangsung dari kanan ke kiri. Sebaliknya, jika jumlah glukosa lebih banyak daripada maltosa, maka reaksinya berlangsung dari kanan ke kiri.


Post a Comment for "Pengertian Enzim, Komponen, Macam-macam, dan Sifat-sifatnya"