Materi Koordinasi : Sistem Saraf, Sistem Endokrin, dan Sistem Indra (Indra Penglihat, Pembau, Pengecap, Pendengar, Peraba) | Biologi SMA

banksoalbiologi.com - Dalam melakukan aktivitas dalam kehidupan, setiap organ tubuh melakukan kerja sama yang terbilang rumit. Walaupun tampaknya sederhana, misalnya saat perut terasa lapar kemudian bergerak untuk mengambil makanan lalu mengunyah hingga terasa kenyang pada akhirnya, itu semua melibatkan beberapa kerja sama diantara organ yang ada dalam tubuh kita. Serangkaian aktivitas yang melibatkan beberapa organ tubuh untuk bekerja sama antara lain yaitu sistem hormon, sistem saraf, dan sistem indra. Hal tersebut dikenal dengan istilah sistem koordinasi.

Lalu, bagaimanakah mekanisme kerja dari sistem koordinasi yang melibatkan tiga sistem ini? Dibawah ini materi yang akan membahas secara lengkap setiap sistemnya.
Materi Koordinasi : Sistem Saraf, Sistem Endokrin, dan Sistem Indra (Indra Penglihat, Pembau, Pengecap, Pendengar, Peraba) | Biologi SMA

Sistem Saraf pada Manusia
Sistem saraf berperan dalam menghantarkan impuls atau rangsang dari luar untuk diolah oleh tubuh. Hal pertama yang perlu dikuasai dalam materi sistem saraf yaitu neuron atau sel saraf. Neuron terdiri dari beberapa bagian penting, diantaranya yaitu Badan sel (perikarion), dendrit, dan akson. Selain neuron, sel saraf ini juga didukung oleh sel lainnya yang dinamakan sel neuroglia (glia). 

1. Sinapsis
Sinapsis merupakan hubungan antara neuron yang satu dengan yang lainnya, berperan tentunya sebagai komunikasi dalam menghantarkan impuls. Terdapat tiga bagian penting sinapsis, yaitu prasinaps, celah sinaps, dan pascasinaps. 

2. Impuls saraf, Gerak Sadar, dan Refleks
Impuls saraf yakni rangsangan atau pesan yang akan diterima oleh penerima rangsang (reseptor).  Impuls ini setelah diteruskan ke saraf pusat akan menghasilkan sebuah gerakan. Gerakan tersebut yakni gerak sadar maupun gerak refleks. 

3. Mekanisme Penghantaran Impuls
Apabila kita melihat struktur sel saraf atau neuron ini, tampak bahwa salah satu ujung terdapat dendrit yang yang berperan dalam menerima impuls dari reseptor kemudian diteruskan menuju akson dan dendrit pada sel saraf berikutnya. 

4. Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat yang berperan mengolah atau memproses impuls yang datang, yakni otak dan sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh sebuah tulang yang sangat kokoh yaitu tengkorak yang memungkinkan menjaga perlindungan dari benturan. Otak memiliki selaput otak atau dikenal juga dengan meninges. Meninges sendiri terdiri atas tiga lapisan utama, yaitu piameter, araknoid, durameter, substansi abu-abu, dan substansi putih. Otak memiliki bagian-bagian yang memiliki peran masing-masing, misalnya bagian yang berperan dalam mengatur keseimbangan gerak, pendengaran, penglihatan, pusat bicara, dsb. 

5. Sistem Saraf Tepi
Berbeda dengan sistem saraf pusat, sistem saraf ini berada di luar otak di luar sumsum tulang belakang. Sistem saraf tepi meliputi saraf kranial (berasal dari otak) dan saraf spinal (berasal dari sumsum tulang belakang)

Untuk materi lebih lengkapnya, silakan unduh >> Materi Sistem Saraf <<

Sistem Endokrin
Sistem endokrin berhubungan dengan hormon, merupakan sekumpulan kelenjar dan organ yang memproduksi hormon. Salah satu karakteristik kelenjar hormon yaitu tidak memiliki saluran atau dinamakan juga kelenjar buntu. Kelenjar endokrin pada manusia terdiri atas kelenjar hipofisis atau pituitari, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal, kelenjar pankreas, kelenjar pineal, dan kelenjar timus. 

Hipofisis terbagi atas lobus anterior, intermedia, dan posterior. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin dan triiodotironin. Kelenjar paratiroid menyekresikan hormon parathormon. Kelenjar adrenal menghasilkan hormon aldosteron, glukokortikoid, dan gonadokortikoid. Pankreas menyekresikan hormon glukagon, insulin, somatostatin, dan polipeptida pankreas. Kelenjar pineal menghasilkan melatonin. Kelenjar timus menghasilkan hormon timosin. 

Dalam bekerja, sistem endokrin ini sangat berbeda dibandingkan dengan sistem saraf. Misalnya dalam hal aksi, sistem endokrin lambat sedangkan sistem saraf bekerja secara cepat atau segera.

Untuk materi lebih lengkapnya, silakan unduh  >> Sistem Endokrin <<

Sistem Indra
Seperti yang telah diutarakan di awal, bahwa sistem indra berhubungan erat dengan sistem endokrin dan saraf. Sistem indra terdiri dari sistem indra penglihat (mata), sistem indra pembau (hidung), sistem indra peraba (kulit), sistem indra pengecap (lidah), dan sistem indra pendengar (telinga). 

1. Indra Penglihat (Mata)
Dalam sistem koordinasi, indra penglihat menerima cahaya dan mengubahnya menjadi impuls saraf. Mata terdiri dari aksesori mata, yaitu alis, orbita, kelopak mata, otot mata, dan air mata. Struktur mata terdiri lapisan luar bola mata, lapisan tengah bola mata (koroid, Badan siliari, iris, pupil), lensa, rongga mata, retina (terdapat sel kerucut, sel batang, fovea sentralis, saraf mata, bintik buta). Materi selengkapnya, silakan unduh >> Indra Penglihat <<

2. Indra Pembau (Hidung)
Hidung berperan dalam menerima rangsang berupa bau atau zat kimia bentuk gas. Rangsang ini akan diterima oleh kemoreseptor olfaktori. Indra pembau dapat mengalami gangguan seperti hiposmia, hiperosmia, sinusitis, dan polip. Materi selengkapnya, silakan unduh >> Indra Pembau <<

3. Indra Pengecap (lidah)
Lidah, selain berperan dalam sistem pencernaan juga berperan sebagai pengecap. Lidah memiliki kemoreseptor yang bentuknya kuncup. Kuncup ini terdapat pada paila lidah, terdiri atas papila filiformis,fungiformis, sirkumvalata, dan foliata. Lidah ini memiliki area yang sensitif terhadap rasa manis, asam, asin, dan pahit. Materi selengkapnya, silakan unduh >> Indra Pengecap <<

4. Indera Pendengar (Telinga)
Telinga sebagai indra pendengar memiliki kemampuan mendeteksi gelombang bunyi atau suara. Telinga juga memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan dan menentukan posisi tubuh. Telinga dibagi menjadi tiga bagian penting yakni telinga bagian luar (pinna, membran timpani), telingan bagian tengah (tabung auditori, osikel auditori), telinga bagian dalam (labirin). Telinga dapat juga mengalami gangguan seperti tuli, furunkulosis, otitis media, mastoiditis. Materi selengkapnya, silakan unduh >> Indra Pendengar <<

5. Indra Peraba (kulit)
Kulit sebagai sistem indra peraba karena memiliki beberapa reseptor sensor dari lingkungan yang kemudian diubah menjadi impuls saraf. Ada reseptor utama pada kulit, yaitu korpuskula Pacini, korpuskula Meissner, Ujung bulbus Krause, dan ujung saraf bebas. Materi selengkapnya, silakan unduh >> Indra Peraba <<


Post a Comment for "Materi Koordinasi : Sistem Saraf, Sistem Endokrin, dan Sistem Indra (Indra Penglihat, Pembau, Pengecap, Pendengar, Peraba) | Biologi SMA"