STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL VAKUOLA, SENTROSOM, SITOSKELETON, DAN DINDING SEL

Vakuola

Vakuola adalah organel berbentuk vesikula besar yang berisi cairan dan diselubungi oleh membran tunggal. Vakuola dibentuk oleh pelipatan membran sel ke arah dalam. Vakuola yang berukuran besar dapat terbentuk karena penggabungan vakuola-vakuola kecil dari reticulum endoplasma (RE) maupun badan golgi. Vakuola yang terdapat pada organisme bersel satu (misalnya, amoeba dan paramaecium) dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.
Vakuola makanan dibentuk saat fagositosis dan berfungsi untuk mencerna serta mengedarkan hasil pencrnaan kaeseluruh bagian sel.
Vakuola kontraktif atau vakuola berdenyut berfungsi sebagai osmoregulator, yaitu pengatur tekanan osmosis sel dengan cara memompa air yang berlebihan ke luar sel.

Pada sel tumbuhan, vakuola dibatasi oleh membran tonoplas. Pada umumnya, sel tumbuhan memiliki satu vakuola sentral yang besar, menempati hingga 80% dari total ruangan sel. Vakuola sentral pada sel tumbuhan dapat berfungsi sebagai lisosom. Seiring dengan bertambahnya umur sel tumbuhan, vakuola  akan berukuran semakin besar.

Vakuola pada sel tumbuhan berfungsi sebagai berikut.
Menyimpan gas, senyawa-senyawa organik (misalnya, alkohol, protein, dan asam organik) dan ion anorganik (misalnya, kalium dan klorida ).
Tempat menyimpan pigmen daun, buah, dan bunga (antosianin), misalnya warna merah, kuning, dan ungu.
Menyimpan senyawa beracun atau aroma tidak sedap. Hal ini dapat melindungi tumbuhan dari gangguan pemangsa.
Menyerap air sehingga sel menjadi lebih besar.
Tempat pembangunan akumulasi produk sampingan hasil metabolisme yang berbahaya.
vakuola pada sel tumbuhan
Gambar Vakuola pada Sel Tumbuhan


Sentrosom dan sentriol

Sentrosom merupakan organel tempat tumbuhnya mikrotubula yang terletak di dekat  nukleus. Di dalam sentrosom, terdapat satu pasang sentriol, namun sentrosom pada tumbuhan tidak memiliki sentriol. Sentriol memiliki bentuk seperti silinder dan tersusun dari 9 pasang triplet mikrotubula. Sentriol dapat bereplikasi dan membentuk benang-benang spindel yang akan mengikat dan menarik kromatid ke arah kutub yang berlawanan pada tahap anafase saat pembelahan sel secara mitosis maupun meiosis.
Pembelahan meiosis berfungsi dalam proses pembentukan sel gamet. Sementara itu, pembelahan miosis berfungsi untuk pertumbuhan makhluk hidup, mengganti sel-sel yang rusak, sel mati, atau sel yang sudah tua. Pembelahan mitosis banyak terjadi pada sel-sel embrional atau jaringan yang masih muda, seperti pada ujung akar dan ujung batang.
sentrosom dan sentriol
Gambar. Struktur Organel Sel Sentrosom

Sitoskeleton
Sitoskeleton merupakan organel sel yang kuat dan lentur, berupa jalinan serabut yang tersebar di seluruh sitoplasma. Sitoskeleteon dinamakan juga dengan kerangka sel. Sitoskeleton berfungsi untuk menyokong dan mempertahankan bentuk sel serta berperan sebagai tempat tertambatnya beberapa organel sel. Sitoskeleton dapat dibongkar di suatu bagian sel, lalu dapat dirakit kembali di bagian sel lainnya sehingga menyebabkan perubahan bentuk sel. Berdasarkan ukurannya, sitoskeleton dibedakan menjadi mikrotubula, filamen intermediet (filamen antara), dan mikrofilamen (filamen aktin).

a. Mikrotubula
Mikrotubula berbentuk seperti batang lurus yang berongga dengan diameter 25 nm dan panjang 200 nm sampai 25 µm.
Mikrotubula terbentuk dari protein globular berikut.
Memberi bentuk sel.
Sebagai jalur pergerakan organel yang memiliki molekul motor, misalnya vesikula sekretori dari baadan Golgi bergerak ke membran plasma.
Berfungsi dalam pemisahan kromosom ke arah kutub yang berlawanan saat pembelahan sel.

b. Mikrofilamen (filamen aktin)
Mikrofilamen atau filamen aktin berbentuk padat dengan diameter 7 nm yang terdiri atas rantai ganda dari subunit aktin yang terlilit. Aktin merupakan suatu protein globular. Fungsi mikrofilamen, yaitu sebagai berikut.
Bergabung dengan protein lain membentuk jalinan tiga dimensi yang berperan untuk menyokong bentuk sel.
Menyebabakan lapisan sitoplasma luar memiliki kekentalan semipadat (gel).
Membentuk susunan sejajar berselang seling dengan filamen miosin yang lebih untuk kontraksi sel-sel otot. Kontraksi otot terjadi akibat aktin dan miosin yang saling meluncur melewati satu sama lain sehingga sel menjadi lebih pendek.
Pada sel tumbuhan, interaksi aktin dan miosin serta transformasi sol ke gel menyebabakan aliran sitoplasma di dalam sel.
Mengatur motilitas sel atau pergerkan ameboid pada pseudopida.
Membentuk inti mikrovili, yakni penonjolan halus yang memperluas permukaan sel.
Membentuk alur pembelahan sel.

c. Filamen intermediet (filamen antara )
Filamen intermediet adalah serabut potein dengan diameter 8 – 12 nm yang menggulung seperti kabel dan lebih tebal dari mikrofilamen. Filamen intermediet tersusun dari subunit protein yang disebut keratin dan bersifat lebih permanen.
Fungsi filamen intermediet, yaitu sebagai bberikut.
Memperkuat bentuk sel.
Menjaga kestabilan posisi organel sel tertentu.
Tempat bertautnya nukleus.
Membentuk lamina nukleus yang melapisi bagian dalam selubung nukleus.


Dinding sel

Dinding sel memiliki ketebatan 0,1 µm hingga beberapa mikrometer. Dinding sel terdapat dapa sel tumbuhan, jamur, dan alga (ganggang). Sel tumbuhan yang masih muda mula-mula membentuk dinding sel primer yang lentur dan relatif tipis. Kemudian, di antara dinding-dinding primer antarsel yang berdekatan membentuk lamela tengah dari pektin atau polisakarida yang bersifat lengket. Setelah sel tumbuhan dewasa, sel tersebut akan membentuk dinding sel sekunder dari bahan selulosa yang kaku di antara membran plasma dan dinding primer. Pada dinding sel, terdapat noktah atau bagian dinding yang tidak menebal sehingga memungkinkan terjadinya hubungan antar plasma sel yang berbentuk juluran yang dinamakan plasmodesmata.
Fungsi dinding sel, yaitu sebagai berikut.
Melindungi sel.
Mempertahankan bentuk sel.
Mencegah penyerapan air yang berlebihan.

Pelajari juga struktur dan fungsi organel sel yang lain: Badan Golgi, Peroksisom, Glioksisom, dan Mitokondria

Post a Comment for "STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL VAKUOLA, SENTROSOM, SITOSKELETON, DAN DINDING SEL"