Khasiat Pohon Bidara untuk Kesehatan

"Ketika Adam turun ke bumi, buah yang pertama kali dimakannya yaitu nabq (buah bidara)." (HR. Abu Nu'aim)

Pohon bidara atau Sidr memiliki nama latin yaitu Zizyphus mauritiana. Pohon bidara banyak jenisnya, seperti pohon bidara cina (Zizyphus jujuba), bidara mahkota duri Kristus tumbuh di Afrika bagian utara, Asia Barat, dan daerah tropis. Dinamakan demikian karena dianggap sebagai bahan mahkota duri yang ditaruh di kepala Yesus saat menjelang penyaliban. 

Di Indonesia, ada beberapa tanaman lain yang dinamakan bidara. Ada bidara upas (Merremia mammosa) yang umbinya biasa dimanfaatkan untuk pengobatan TBC. Bidara laut (Strychnos lucida) di daerah SUmatra disebut bidara putih, di Jawa disebut bidara gunung. Bagian bidara laut yang digunakan adalah serutan dari kayunya untuk terapi penyakit malaria, demam, sakit kulit, rematik, sariawan, dan pencuci darah menurut pengertian pengobatan komplementer.

Khasiat Pohon Bidara untuk Kesehatan
Pohon Bidara

Menurut Ibnu Muflih, an-nabaq adalah buah bidara. Bentuk tunggalnya adalah nabaqoh. Buah bidara berkarakter dingin dan kering. Sementara itu, Ibnul Qayyim berpendapat buah segar sifatnya dingin dan lembap, yang kering bersifat dingin dan kering.

Buah bidara mengandung zat pengering dan pelembut, juga mengandung zat astringent yang bisa mengerutkan lambung. Buah bidara menambah nafsu makan, menghasilkan lendir, dan lambat dicerna. Adapun daunnya memiliki karakter sedang, mengandung zat pengering, astringent, dan lembut. Bermanfaat mencegah rambut rontok juga meredakan bengkak. Daun bidara yang masih segar dapat dicampur dengan cuka buah untuk mengatasi kulit yang mengelupas (dermatis). Semua ini adalah pendapat Ibnu Muflih.
Buah bidara biakan diperjualbelikan sebagai buah segar untuk dimakan langsung atau dijadikan minuman. Beberapa daerah mengolah buah ini dengan dikeringkan kemudian dijasikan manisan. Buah muda dapat dimakan begitu saja bersama garam atau dirujak. Sementara itu, daun muda bidara dapat disayur sedang yang tua untuk pakan ternak.

Rebusan daun bidara juga diminum sebagai jamu. Daun ini membusa seperti sabun jika diremas dengan air yang artinya terjadi reaksi saponifikasi. Daun bidara digunakan juga untuk memandikan orang yang demam. Sementara itu, di Nusantara daun bidara telah lama digunakan untuk memandikan mayat.

Selain daun, buah, dan biji, kulit kayu, dan akarnya juga berkhasiat obat untuk membantu pencernaan dan sebagai obat tapal untuk luka. Di Jawa, kulit kayunya digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan. Di Malaysia, kulit kayu yang dihaluskan biasa digunakan sebagai obat sakit perut. Kulit kayu bidara diyakini memiliki khasiat sebagai tonikum (penguat) meski efeknya tidak terlalu kuat. Kulit akarnya dicampurkan dengan sedikit pucuk, pulasari, dan bawang putih, lalu diminum untuk mengatasi kencing yang nyeri dan berdarah.

Kulit kayu dan buah bidara juga menghasilkan zat pewarna. Bahan-bahan ini mengandung tanin dan pewarna cokelat kemerahan atau keabuan dalam air. Di India, pohon bidara juga bisa digunakan dalam pemerliharaan kutu lak. Ranting-rantingnya yang terbungkus kotoran kutu lak itu kemudian dipanen untuk menghasilkan sirlak. 

Pohon bidara juga biasa digunakan dalam berbagai profesi ibadah. Daunnya digunakan untuk mandi wajib bagi wanita yang baru bersuci dari haid.
Demikian juga ketika memandikan jenazah dan menghilangkan najis dari tubuh mayat, jenazah disarankan dimandikan dengan air dicampur daun bidara yang sarinya telah meresap. 

Telah berkata Ummu Athiyyah r.a., "Rasulullah saw. masuk (menengok) anak perempuannya yang wafat lalu beliau bersabda: "Mandikanlah ia tiga kali, lima kali, atau lebih - kalau memang perlu - dengan air dan bidara, dan diakhir campurlah dengan kapur barus. Apabila telah selesai, beritahukanlah kepadaku.' Setelah selesai, lantas kami memberitahukannya kepada Rasulullah. Selanjutnya, beliau memberikan kepada kami kainnya sambil bersabda: 'Pakaikanlah kain ini di badannya'. (HR. Bukhari dan Muslim).

Satu lagi penggunakan bidara yang umum di Indonesia adalah penggunaan batang dan daunnya untuk terapi ruqyah. Air daun bidara digunakan untuk ruqyah mandi sedang batangnya sebagai tongkat pemijit saat melakukan ruqyah.

Post a Comment for "Khasiat Pohon Bidara untuk Kesehatan"