Benarkah Virus Corona Bukan Makhluk Hidup? Simak Penjelasannya

Sekarang ini, dunia sedang dihebohkan dengan mewabahnya virus corona. Bagaimana tidak, virus yang tak terlihat saking ukurannya kecil itu dengan cepat bergerak ke segala penjuru dunia. Hingga saat ini, ribuan orang dari berbagai negara harus rela nyawanya melayang akibat ganasnya aktivitas virus corona. Sontak saja, kejadian ini membuat orang panik dan takut seolah-olah virus tersebut terus membuntuti kemanapun kita pergi. Oleh sebab itu, pemerintah mengeluarkan himbauan agar tetap diam di rumah demi memutus penularan dari virus corona ini.

Dalam keadaan seperti ini, apa yang sebaiknya kita lakukan? Tentunya, kunci utama untuk memutus penularan yaitu dengan menjaga jarak dengan orang lain atau dikenal dengan istilah social distancing. Itulah sebabnya pemerintah tak bosan-bosan mengingatkan untuk tetap di rumah.

Walaupun penyebaran virus ini sungguh hebat dan sangat cepat, namun langkah untuk memutus atau menghentikan penyebarannya cukup mudah. Benarkah demikian? Ya, hanya dengan melakukan pola hidup sehat maka kita akan terhindar dari penyakit mematikan ini. Misalnya saja hal yang paling mudah dilakukan yaitu cuci tangan dengan sabun setelah melakukan aktivitas. Selain itu dibarengi pula dengan mengonsumsi makanan yang bergizi agar ketahanan tubuh meningkat. Untuk selengkapnya silakan baca artikel Cara Mudah Mencegah Penyebaran Virus Corona Melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

Benarkah Virus Bukan Makhluk Hidup?

Di tengah mewabahnya virus corona ini, banyak orang bertanya bagaimana caranya virus dapat menyebar dan menular dengan sangat cepat seakan sulit untuk dikendalikan. Ada pula yang mengatakan bahwa virus bukan makhluk hidup alias benda mati. Apakah benar demikian? Jika benar virus bukan makhluk hidup, bagaimana caranya virus ini bisa menyebar dan menularkan berbagai macam penyakit, seperti penyakit pernapasan yang disebabkan oleh corona.

virus corona, korona
Virus Corona (image: pixabay)

Virus pertama kali ditemukan tidak dengan cara yang mudah, namun melalui tahap-tahap penemuan tertentu. Singkatnya, virus ini ditemukan saat menginfeksi daun tanaman tembakau. Ilmuwan pada saat itu meyakini bahwa penyakit bercak-bercak pada daun tembakau diakibatkan oleh bakteri. Namun setelah dilakukan penyaringan, ternyata virus lolos saring dari penyaring bakteri. Berarti, ukuran virus lebih kecil daripada bakteri.

Penemuan yang lebih mencengangkan yaitu saat ilmuwan hendak menggolongkan virus ke dalam makhluk hidup. Para ilmuan merasa kebingungan, sebab virus dapat dikristalkan. Sifat makhluk hidup itu tidak dapat dikristalkan. Jika demikian maka virus tergolong benda mati. Namun virus memiliki tanda-tanda dan ciri makhluk hidup yaitu virus memiliki asam nukleat (DNA atau RNA) serta virus dapat bereproduksi di sel inang. Tentu, reproduksi ini adalah salah satu ciri makhluk hidup. Perlu diketahui bahwa virus dapat bereproduksi hanya jika berada pada tubuh inang. Misalnya, virus dapat bereproduksi jika berada pada sel tubuh manusia. Oleh sebab itu maka virus dapat menimbulkan penyakit. Singkatnya jika virus tidak sedang berada di sel tubuh inang, maka virus tidak dapat memperbanyak diri alias bereproduksi.

Jadi kesimpulannya virus itu termasuk makhluk hidup atau bukan? Jawabannya adalah keduanya.

Bagaimana dengan virus corona?

Sama dengan virus-virus yang lain, corona juga dapat disebut demikian. Virus corona menyerang sistem pernapasan pada manusia. Efek yang dapat ditimbulkan diantaranya yaitu demam, batuk-batuk, pernapasan cepat tak normal, anggota tubuh merasa lemah, dahak kental kekuningan. Efek yang ditimbulkan hampir mirip dengan influenza atau bahkan flu biasa.

Sebagai tambahan saja, virus hanya menyerang sel-sel tertentu yang spesifik. Misalnya virus corona hanya menyerang sistem pernapasan, virus ebola menyerang kekebalan tubuh, sama halnya dengan virus HIV yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Hanya sebagian kecil saja yang dapat menyerang yang lainnya misalnya virus flu burung H5N1 yang tidak hanya menyerang unggas namun juga dapat menyerang manusia.

Dengan mengetahui ciri-ciri dan cara hidup virus, termasuk virus corona maka kita akan sedikit lebih tahu dalam mencegah penyebarannya. Namun ada hal unik yang perlu kita pertimbangkan dari pengalaman orang lain serta studi kasus tentang cara -cara penularan corona.

Menurut salah satu pasien yang sembuh, virus corona memang mudah tertular dari satu orang ke orang lain. Bahkan dari alat-alat yang pernah dipegang oleh orang yang tertular maka bisa dengan mudah berpindah. Mungkin saja tanpa disadari tubuh kita sudah dimasuki oleh virus corona. Bagaimana kalau tubuh tidak menunjukkan gejala-gejala seperti yang disebutkan di awal? Jawabannya simpel, karena tubuh kita memiliki kekebalan tubuh yang baik.

Seberapa rentan kita tertular virus corona? Itu tergantung dari diri kita. Ada yang mengatakan semakin kita takut dan panik, maka kita akan lebih mudah tertular daripada orang yang tidak panik. Singkatnya, semakin tinggi rasa takut dan panik maka kekebalan tubuh kita itu menurun, sehingga paru-parunya pun mudah untuk diserang oleh virus. Takutlah seperlunya, yang penting kita menjaga pola hidup sehat dengan melaksanakan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat).

Maka dari itu, ubahlah rasa takut menjadi sesuatu yang lebih baik. Update informasi boleh, namun jangan terlalu berlebihan. Khawatirnya menjadi sebuah sugesti yang akan menimbulkan menurunnya kekebalan tubuh tadi. Fokuslah pada apa yang dapat dilakukan dan bermanfaat, seperti menjaga kebersihan lingkungan, cuci tangan dengan sabun, konsumsi makanan yang baik dan bergizi. Hal itu lebih baik dan bermakna daripada hanya takut dan panik namun tak melakukan apa-apa.
Selain itu, berdoalah sebab kejadian ini semua datangnya dari Allah. Maka berdoalah meminta perlindungan kepada yang memberikan ini semua.
Semoga bermanfaat.




Post a Comment for "Benarkah Virus Corona Bukan Makhluk Hidup? Simak Penjelasannya"