Obat Herbal Penurun Kolesterol dengan Mengonsumsi Labu Kuning

Labu kuning atau nama ilmiahnya Cucurbita moschata merupakan tanaman yang tidak asing di lingkungan kita. Sebab, tanaman yang mirip semangka ini biasa dikonsumsi oleh masyarakat.
Labu kuning sangat dikenal oleh masyarakat. Nama lokal dari labu kuning yaitu waluh (Sunda). Kalau di daerah Cianjur khususnya di Naringgul dikenal dengan nama waluh gede.

Menurut buku 100 Plus Herbal Indonesia, labu diyakini berasal dari kawasan Meksiko Tengah. Dari Meksiko kemudian menyebar ke Amerika bagian utara dan selatan. Akhirnya, menyebarlah ke kawasan Eropa, Afrika, hingga Asia. Tanaman labu mudah beradaptasi di kawasan tropis dataran rendah sehingga mudah ditemukan di kawasan Asia Tenggara. Labu kuning tergolong bangsa Cucurbitales, suku Cucurbitaceae.

Mengenal sosok tanaman labu kuning

Tanaman labu termasuk tumbuhan liana, yakni tumbuhan yang tumbuh melilit atau memanjat pohon. Panjang batangnya sekitar 2 – 5 meter, dimana akarnya muncul dari ruas.
Daun labu tunggal, tumbuh berselang-seling. Bentuknya seperti hati yang memiliki lima sudut. Tepian daun bergerigi tajam tipis tidak beraturan. Anda tidak akan asing jika melihat bentuk daunnya, sebab familiar.

Tanaman labu memiliki bunga berumah satu atau monoecious. Mahkota bunga berwarna kuning dan berbentuk lonceng. Biji labu memiliki pankang 1,5 – 2 cm berwarna putih keabuan atau kekuningan, tepian tipis. Bentuk bijinya sendiri yaitu oval atau elips.

Obat Herbal Penurun Kolesterol dengan Mengonsumsi Labu Kuning

Labu kuning sebagai obat penurun kolesterol

Siapa sangka tanaman labu kuning yang biasanya hanya diolah sebagai makanan biasa ternyata memiliki manfaat sebagai penurun kolesterol. Kolesterol yang mampu menyebabkan efek serius bagi tubuh dapat diatasi. Berdasarkan penelitian mampu menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, LDL, dan meningkatkan kadar HDL (high density lipoprotrin) atau dikenal dengan kolesterol baik dalam darah.

Bagaimana cara mengolah labu kuning sebagai obat penurun kolesterol? Simak langkah-langkahnya di bawah ini.

Kukuslah labu yang sudah matang, tanpa kulit dan biji, sebanyak kurang lebih 1 kg dengan air sebanyak 1 liter. Setelah 30 menit daging labu akan lunak. Pengukusan tersebut akan menghasilkan sekitar 3 gelas air bekas kukusan. Setelah dingin minumlah air bekas kukusan tersebut . Konsumsilah pada pagi, siang, dan sore hari secara rutin sampai gejala mulai berkurang. Insyaallah dengan rutin dan sabar maka kolesterol Anda akan segera normal. Perlu diingat, pengobatan secara herbal seperti ini efeknya tidak langsung instan sebagaimana obat-obatan kimia. Namun, yakinlah tidak ada efek samping.

Manfaat Lain Labu Kuning Selain Penurun Kolesterol

Selain sebagai obat penurun kolesterol, ternyata labu kuning memiliki manfaat lain yang luar biasa. Labu kuning bisa dijadikan obat untuk mengatasi masalah luka bakar, melepuh, pembengkakan, bisul, bisul bernanah serta neuralgia (nyeri akibat masalah saraf). Hal tersebut biasa diaplikasikan oleh masyarakat India.

Selain dagingnya, biji labu pun bisa dijadikan sebagai obat. Di China biasanya menggunakan biji labu untuk obat cacingan, mengobati pembengkakan, dan merawat infeksi kulit.
Bagi Anda yang memiliki tubuh obesitas, ekstrak dari bagian batangnya bisa menurunkan level trigliserida dan kolesterol secara signifikan.

Pengolahan Labu Kuning

Labu kuning yang sudah dikenal banyak di masyarakat, biasanya selain diolah menjadi sayur juga dapat dijadikan sebagai bahan dodol. Masyarakat di daerah Naringgul Cianjur membuat dodol bukan hal yang asing sebab sudah turun temurun dari nenek moyang zaman dahulu. Namun seiring dengan perubahan waktu, tak sedikit yang sudah meninggalkannya hanya sebagian saja yang masih terampil mengolahnya. Bagi Anda yang belum merasakan lezatnya dodol berbahan labu, cobalah untuk dipraktekkannya.

Labu kuning dipotong-potong lalu dikukus, itu juga bisa langsung dimakan. Rasanya juga enak sebab ada sensasi rasa manis.

Nah, itulah artikel mengenai Obat Herbal Penurun Kolesterol dengan Mengonsumsi Labu Kuning. Semoga bermanfaat.