Melalui Poster Sederhana, Pelajar SMAS PGRI Naringgul Aktif Mengkampanyekan Pencegahan Virus Corona

Awal tahun 2020 merupakan tahun yang mengerikan bagi semua warga di penjuru dunia. Bagaimana tidak, wabah covid-19 yang disebabkan oleh virus corona telah merenggut banyak jiwa. Update per tanggal 2 April 2020, virus corona telah menyebabkan 964.291 kasus di seluruh dunia, 49.426 meninggal, dan 206.074 berhasil sembuh. Hingga sampai detik ini, virus corona telah menyebar hingga 206 negara. Amerika Serikat menjadi kasus terbanyak dan menduduki peringkat pertama setelah menggeser Cina, yang diyakini asal muasal munculnya wabah ini. Negara super power itu telah kehilangan warganya sebanyak 5.149 dan total sembuh 8.904, dengan total kasus 216.768. Hebatnya, Cina yang merupakan negara pertama mengkonfirmasi covid-19, sekarang berada di peringkat lima setelah Jerman. Dimana urutan kedua Italia disusul oleh Spanyol.

Di Indonesia sendiri, kasus covid-19 ini setiap harinya mengalami peningkatan. Sampai tulisan ini dibuat, total kasus di Indonesia mencapai 1.790, dimana total meninggal 170 dan sembuh sebanyak 112. Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dan setiap harinya selalu di-update. Dari total kasus tersebut, Jakarta adalah masih menjadi peringkat pertama (897) disusul Jawa Barat (223) dan Banten (164) lalu Jawa Timur (104).
Dengan bertambahnya kasus setiap hari, hal ini membuat banyak kekhawatiran diantara warga Tanah Air. Siapa yang tak panik dan tak takut, jika setiap harinya selalu ada saja yang meninggal. Entah esok atau lusa mungkin giliran kita yang ditemani makhluk tak kasat mata itu. Seiring dengan menggilanya penyebaran virus corona ini membuat ekonomi di Nusantara lumpuh, mulai dari kelas atas, menengah, dan tentu saja kalangan bawah. Coba kalian tengok di jalanan, kendaraan tak banyak yang lalu lalang. Tengok pula tempat pusat perbelanjaan, tentunya tak seramai hari biasanya. Semua orang berlomba-lomba dalam mendapatkan masker juga hand sanitizer. Dan dalam jangka waktu sekejap, masker dan hand sanitizer langka. Alhasil, harganya pun melambung tinggi. Namun, tak sedikit yang membuat masker sendiri, hingga hand sanitizer pun membuat sendiri dengan alasan murah.

Agar tidak cepat meluas, pemerintah mengambil berbagai tindakan terutama sosialisasi yang berkenaan dengan bahaya covid-19, cara penyebarannya, ciri-ciri atau gejala, hingga langkah-langkah yang dapat diambil untuk memutus penyebaran virus corona. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam menghindari penularannya, seperti selalu cuci tangan dengan menggunakan sabun, makan makanan yang bergizi, hingga menerapkan social distancing dengan menjaga jarak minimal 1 meter. Selama wabah ini belum hilang, kita dilarang untuk keluar rumah kecuali ada urusan yang sangat penting serta menghindari kerumunan. Hal itu dilakukan karena kita tidak tahu, virus corona itu ada di siapa dan menempel dimana, maka berjaga-jaga itu lebih baik. Baca juga artikel sebelumnya Cara Mudah Mencegah Penyebaran Virus Corona Melalui Germas

Di lingkungan pendidikan, kegiatan belajar mengajar (KBM) pun dihentikan demi menekan penyebaran virus corona. Kegiatan belajar yang semula di kelas, kini beralih ke moda dalam jaringan (daring). Hal ini dilaksanakan demi tidak terganggunya kegiatan pembelajaran bagi siswa dan guru. Namun berdasarkan pengalaman, tak sedikit siswa yang mengeluhkan pembelajaran via online tersebut. Sebab, kegiatan pembelajaran berbasis internet memerlukan kuota yang tak sedikit. Seperti yang diungkapkan oleh Dinda Salsa Putri, pelajar SMAS PGRI Naringgul kelas X (sepuluh), “belajar di rumah nggak efektif, soalnya mesti ada kuota terus, namun belajar di sekolah lebih menyenangkan bersama dengan temen-temen sekelas.” Namun ada juga yang beralasan lain seperti yang diungkapkan oleh Regi Zulfajar kelas X-MIPA 1, “belajar di rumah nggak dapat uang jajan dan nggak bisa melihat senyumannya si dia, hehee.” Aduh, ada-ada saja ya pelajar yang satu ini.😆

Mereka ungkapkan pendapatnya itu dalam sebuah video pendek yang memang awalnya sudah ditugaskan oleh gurunya di sekolah. Bagi siswa, membuat video pendek semacam itu tidak memberatkan malah justru mengasyikkan karena sebagai bentuk hiburan juga bagi mereka.

Di tengah mewabahnya virus corona, para pelajar SMAS PGRI Naringgul juga aktif dalam mengkampanyekan pencegahan virus corona ini. Mereka tak mau diam saja dan tak mau kalah seperti yang selalu ditunjukkan oleh tenaga medis dalam memerangi penyebaran virus corona. Mereka menuliskannya dalam sebuah poster sederhana namun menarik. Seperti apa bentuknya, mari kita lihat bersama-sama di bawah ini.

1. Jaga jarak biar selamat. Belajar, ibadah, dan bekerja #dirumahaja


poster covid-19


2. Corona, mengajarkan kita untuk takwa kepada-Nya lebih baik di rumah saja habiskan waktu bersama keluarga tercinta. 



3. Untuk yang pertama kalinya dalam sejarah manusia bersama kita mati, bercerai kita selamat. 

4. Disuruh stay at home aja susah! Apalagi kalo disuruh stay with me.



5. Stay at Home #dirumahaja



6. Lawan Covid-19 dengan GERMAS, serta jaga iman dan imun kita.
  


7. Terpenjara di rumah lebih baik daripada di ruang isolasi.


Nah, itulah pesan-pesan dari para pelajar dalam mengkampanyekan pencegahan covid-19. Intinya kita harus taat terhadap anjuran pemerintah, karena itulah salah satu kunci penekanan penyebaran virus corona. Apabila semua warga negara di Tanah Air serentak menerapkannya, maka tidak mustahil dalam waktu yang singkat virus corona akan segera hilang dari bumi nusantara kita ini. Social distancing atau jaga jarak, mengurangi kegiatan kerumunan, selalu cuci tangan dengan sabun, sebetulnya bukan merupakan hal yang sulit.

Mulai dari saat ini, ayo kita sama-sama cegah penyebaran virus corona. Kalau tidak sekarang, ya kapan lagi? Mulailah dari diri sendiri, dan dari hal yang kecil.
#dirumahaja

Post a Comment for "Melalui Poster Sederhana, Pelajar SMAS PGRI Naringgul Aktif Mengkampanyekan Pencegahan Virus Corona"