Poster Pencegahan Virus Corona Karya Pelajar SMAS PGRI Naringgul Cianjur
Terkait penyebaran virus corona, kondisi kehidupan di seluruh dunia semakin memburuk. Setelah dihantam beberapa bulan terakhir, memberikan efek yang buruk pula terhadap perkembangan ekonomi. Tak sedikit para pekerja yang di-PHK oleh beberapa perusahaan, sebab mengalami kerugian yang cukup besar.
Seperti tak mengenal jeda, virus corona ini menyebar tak terbendung. Setiap harinya, korban mulai berjatuhan. Bahkan di negara Adi Daya pun pernah tercatat penambahan 1000 kasus positif corona per hari.
Bagaimana kasus di Indonesia? Kasus positif corona di Indonesia sama halnya dengan kasus di negara lain. Sampai hari ini kasus positif di Indonesia hampir menembus 3000. Dan setiap harinya selalu saja bertambah.
Virus corona ini menyebar dengan begitu cepatnya. Jika pasien dengan positif corona bersin maka droplet yang dikeluarkan jika dihirup oleh orang yang sehat tentu akan tertular. Oleh sebab itu pemerintah menganjurkan untuk memakai masker bagi yang sedang sakit atau pun yang sehat demi menekan penyebaran virus corona. Tak hanya itu, virus corona juga dapat berpindah dari benda yang telah dipegang oleh orang yang sakit. Itulah pentingnya cuci tangan dengan sabun untuk menghindari dari tertularnya penyakit ini. Tempat-tempat yang harus diwaspadai yaitu tempat-tempat umum dimana banyak orang berkumpul dan bersosialisasi. Misalnya saja tempat penarikan uang (atm), gagang pintu toilet, tempat duduk kendaraan umum, dan tempat umum lainnya. Untuk itulah tempat-tempat tersebut harus disterilisisasi dengan menyemprotkan disinfektan. Namun penyemporan disinfektan ini tidak boleh sembarangan, sebab jika salah penggunaan justru akan menimbulkan masalah lain yang serius. Misalnya disinfektan yang disemprotkan langsung kepada orang, hal ini harus dihindari. Hal itu disampaikan oleh WHO bahwa menyemprot jalan raya serta manusia oleh disinfektan merupakan hal yang konyol.
Seiring dengan meningkatnya jumlah pasien positif corona setiap harinya khususnya di Indonesia ternyata ditentukan oleh bagaimana pola atau tindakan yang dilakukan oleh masyarakat. Sejauh ini, tidak banyak warga yang melaksanakan anjuran pemerintah dengan baik. Banyak warga yang tak peduli alias masa bodoh dengan himbauan pemerintah ini. Pemerintah sudah mewanti-wanti agar warganya tetap saja berada di rumah selama wabah virus corona belum mereda. Namun apa yang dilakukan oleh warga Tanah Air? Mungkin kita selalu menyaksikan siaran televisi dimana banyak para petugas yang mengamankan warga-warga yang masih berkerumun di tempat keramaian. Bahkan pusat keramaian seperti pasar masih beroperasi seperti biasanya. Jika demikian, bagaimana virus corona bisa terhenti penyebarannya.
Namun memang mereka yang masih beraktivitas di luar rumah seperti di pasar-pasar, itu karena mereka juga punya alasan yang kuat yakni jika mereka tutup alias tetap di rumah, siapa yang akan menafkahi keluarga? Hal ini merupakan masalah yang serius, perlu peran pemerintah untuk mencari solusi terbaiknya agar wabah ini cepat berakhir.
Di samping itu, banyak warga yang masih tidak mengetahui bagaimana wabah ini bisa menular begitu cepatnya. Tidak benar-benar paham apa itu social distancing, pentingnya pakai masker, serta anjuran lainnya yang penting. Terlebih orang tua yang tidak memperdulikan itu semua. Alhasil, penyebaran virus corona semakin cepat. Bahkan tak hanya di perkotaan, daerah pelosok pun tak sedikit yang warganya ada yang sudah positif. Kalau sudah demikian, repot kan jadinya.
Melalui tulisan pendek ini, Saya ingin mengajak semuanya untuk tetap saling mengingatkan dalam hal pencegahan virus corona ini. Ajak dan ingatkan yang terdekat dahulu yakni keluarga. Jangan sampai anggota keluarga tercinta kita ini harus berpisah yang disebabkan virus corona sudah masuk ke rumah kita.
Banyak cara yang dilakukan untuk saling mengingatkan, selain dari lisan, tulisan di sosial media, atau himbauan dalam bentuk spanduk/banner, bisa juga dengan hal yang kecil yaitu poster sederhana yang dapat dibuat menarik. Nantinya, bisa dibagikan di media sosial seperti facebook, instagram, twitter, atau whatsApp.
Berikut adalah contoh poster sederhana yang dibuat oleh pelajar SMAS PGRI Naringgul.
1. Stop coronavirus. Stop ngerumpi. Hindari tempat rame. Jaga jarak aman.
2. Selamat tinggal corona, selamat datang bulan suci Ramadhan.
3. Cara mudah cegah corona.
4. Jangan mudik. Jika Anda bawa virus corona, keluarga di kampung merana.
5. Jaga jarak, tetap tenang, tidak panik dan tetap produktif.
6. Daripada di rumah sakit, apalagi di rumah duka, lebih baik #dirumahaja
7. Jika kamu pernah punya mimpi untuk menyelamatkan jutaan orang di dunia tapi keahlianmu rebahan, ini kesempatanmu.
8. Stop penyebaran Covid-19 dengan di rumah aja.
Itulah contoh kreativitas anak-anak SMAS PGRI Naringgul. Mereka buat karena mereka masih sayang terhadap keluarganya, teman-seman sekolah, guru, dan tentunya masyarakat kampung halamannya. Semoga kita dijauhkan dari wabah ini, dan semoga saat Ramadhan tiba corona telah pergi. Aamiin YRA.
Semoga bermanfaat.
Seperti tak mengenal jeda, virus corona ini menyebar tak terbendung. Setiap harinya, korban mulai berjatuhan. Bahkan di negara Adi Daya pun pernah tercatat penambahan 1000 kasus positif corona per hari.
Bagaimana kasus di Indonesia? Kasus positif corona di Indonesia sama halnya dengan kasus di negara lain. Sampai hari ini kasus positif di Indonesia hampir menembus 3000. Dan setiap harinya selalu saja bertambah.
Virus corona ini menyebar dengan begitu cepatnya. Jika pasien dengan positif corona bersin maka droplet yang dikeluarkan jika dihirup oleh orang yang sehat tentu akan tertular. Oleh sebab itu pemerintah menganjurkan untuk memakai masker bagi yang sedang sakit atau pun yang sehat demi menekan penyebaran virus corona. Tak hanya itu, virus corona juga dapat berpindah dari benda yang telah dipegang oleh orang yang sakit. Itulah pentingnya cuci tangan dengan sabun untuk menghindari dari tertularnya penyakit ini. Tempat-tempat yang harus diwaspadai yaitu tempat-tempat umum dimana banyak orang berkumpul dan bersosialisasi. Misalnya saja tempat penarikan uang (atm), gagang pintu toilet, tempat duduk kendaraan umum, dan tempat umum lainnya. Untuk itulah tempat-tempat tersebut harus disterilisisasi dengan menyemprotkan disinfektan. Namun penyemporan disinfektan ini tidak boleh sembarangan, sebab jika salah penggunaan justru akan menimbulkan masalah lain yang serius. Misalnya disinfektan yang disemprotkan langsung kepada orang, hal ini harus dihindari. Hal itu disampaikan oleh WHO bahwa menyemprot jalan raya serta manusia oleh disinfektan merupakan hal yang konyol.
Seiring dengan meningkatnya jumlah pasien positif corona setiap harinya khususnya di Indonesia ternyata ditentukan oleh bagaimana pola atau tindakan yang dilakukan oleh masyarakat. Sejauh ini, tidak banyak warga yang melaksanakan anjuran pemerintah dengan baik. Banyak warga yang tak peduli alias masa bodoh dengan himbauan pemerintah ini. Pemerintah sudah mewanti-wanti agar warganya tetap saja berada di rumah selama wabah virus corona belum mereda. Namun apa yang dilakukan oleh warga Tanah Air? Mungkin kita selalu menyaksikan siaran televisi dimana banyak para petugas yang mengamankan warga-warga yang masih berkerumun di tempat keramaian. Bahkan pusat keramaian seperti pasar masih beroperasi seperti biasanya. Jika demikian, bagaimana virus corona bisa terhenti penyebarannya.
Namun memang mereka yang masih beraktivitas di luar rumah seperti di pasar-pasar, itu karena mereka juga punya alasan yang kuat yakni jika mereka tutup alias tetap di rumah, siapa yang akan menafkahi keluarga? Hal ini merupakan masalah yang serius, perlu peran pemerintah untuk mencari solusi terbaiknya agar wabah ini cepat berakhir.
Di samping itu, banyak warga yang masih tidak mengetahui bagaimana wabah ini bisa menular begitu cepatnya. Tidak benar-benar paham apa itu social distancing, pentingnya pakai masker, serta anjuran lainnya yang penting. Terlebih orang tua yang tidak memperdulikan itu semua. Alhasil, penyebaran virus corona semakin cepat. Bahkan tak hanya di perkotaan, daerah pelosok pun tak sedikit yang warganya ada yang sudah positif. Kalau sudah demikian, repot kan jadinya.
Melalui tulisan pendek ini, Saya ingin mengajak semuanya untuk tetap saling mengingatkan dalam hal pencegahan virus corona ini. Ajak dan ingatkan yang terdekat dahulu yakni keluarga. Jangan sampai anggota keluarga tercinta kita ini harus berpisah yang disebabkan virus corona sudah masuk ke rumah kita.
Banyak cara yang dilakukan untuk saling mengingatkan, selain dari lisan, tulisan di sosial media, atau himbauan dalam bentuk spanduk/banner, bisa juga dengan hal yang kecil yaitu poster sederhana yang dapat dibuat menarik. Nantinya, bisa dibagikan di media sosial seperti facebook, instagram, twitter, atau whatsApp.
Berikut adalah contoh poster sederhana yang dibuat oleh pelajar SMAS PGRI Naringgul.
1. Stop coronavirus. Stop ngerumpi. Hindari tempat rame. Jaga jarak aman.
2. Selamat tinggal corona, selamat datang bulan suci Ramadhan.
3. Cara mudah cegah corona.
4. Jangan mudik. Jika Anda bawa virus corona, keluarga di kampung merana.
5. Jaga jarak, tetap tenang, tidak panik dan tetap produktif.
6. Daripada di rumah sakit, apalagi di rumah duka, lebih baik #dirumahaja
7. Jika kamu pernah punya mimpi untuk menyelamatkan jutaan orang di dunia tapi keahlianmu rebahan, ini kesempatanmu.
8. Stop penyebaran Covid-19 dengan di rumah aja.
Contoh poster lainnya baca di artikel sebelumnya Melalui Poster Sederhana, Pelajar SMAS PGRI Naringgul Mengkampanyekan Pencegahan Penyebaran Virus Corona
Itulah contoh kreativitas anak-anak SMAS PGRI Naringgul. Mereka buat karena mereka masih sayang terhadap keluarganya, teman-seman sekolah, guru, dan tentunya masyarakat kampung halamannya. Semoga kita dijauhkan dari wabah ini, dan semoga saat Ramadhan tiba corona telah pergi. Aamiin YRA.
Semoga bermanfaat.
Post a Comment for "Poster Pencegahan Virus Corona Karya Pelajar SMAS PGRI Naringgul Cianjur"
Post a Comment